DASAR-DASAR LOGIKA

Metode induksi, dari khusus ke umum. Misalnya; besi, emas, seng jika dipanaskan akan memuai, maka semua logam akan memuai. Metode deduksi, dari umum ke khusus. Misalnya; semua manusia bakal mati, jadi plato bakal mati. Metode evaluatif, berpikir kritis dengan menilai baik buruknya atau tepat tidaknya suatu gagasan.

Logika merupakan bagian filsafat dasar dalam membentuk kumpulan pengetahuan menjadi ilmu. Logika menjadi dasar untuk mengajarkan cara berpikir yang benar. Pengetahuan merupakan hasil dari aktivitas kita mengetahui akan sesuatu melalui panca indera, hingga tiada keraguan terhadapnya Kaitan antara ilmu dengan pengetahuan adalah ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang sejenis yang kemudian disusun secara sistemtis, diujicobakan berulang kali hingga menghasilkan teori.

Pengantar dasar-dasar logika Pengertian logika Logika dan bahasa Proposisi Silogisme  Generalisasi  Analogi  Eduksi (konversi, obverse, kontraposisi)  Teori dan pemikiran Hubungan kausalitas Inferensi Kesesatan berpikir

Logika merupakan salah satu cabang dari filsafat yang mempelajari mengenai kecakapan berpikir secara teratur, lurus, dan tepat. Beberapa ahli menyatakan bahwa logika adalah : Pertama , Aristoteles. Pengertian logika adalah ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai pikiran. (Harun, 1980) Kedua , R.G. Soekadijo. Logika merupakan suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan menalar. (R.G. Soekadijo,1983-1994:3) Ketiga , Jan Hendrik Rapar. Logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. (Jan Hendrik Rapar, 1996:5) Keempat , William Alston. Logika dapat diartikan sebagai studi tentang penyimpulan, secara lebih cermat usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan tidak sah. Kelima , W. Poespoprodjo dan Ek. T. Gilarso. Pengertian logika adalah suatu ilmu dan kecakapan menalar, serta berpikir dengan tepat. ...